Aedes Aegypti and A. Alboictus mosquito is increasing problem of public health, being the vector responsible for dengue and chikungunya. Various effort have been done to control the mosquitoes both chemically and naturally . Croton tiglium and Jatropha curcas seed oil were known to posses insecticide activity against larval mosquito species. The study was aimed to examine effectiveness of C.tig…
Ikan Nila merah (Oreochromis Niloticus) dan Ikan Mujair (Oreochromis Mossambicus) merupakan ikan yang berasal dari luar negeri yang sudah dibudidayakan secara meluas di Indonesia. Ikan Nila dan Mujair bersifat Omnivora, mempunyai arti ekonomi yang sangat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar efektivitas antara Ikan Nila Merah dan Ikan Mujair sebagai pemakanjentik nyam…
Untuk mengetahui fauna, fluktuasi kepadatan dan bionomic nyamuk anopheles spp sebagai bahan penunjang perencanaan kegiatan pemberantasan vektor malaria, telah dilakukan studi bionomic vektor malaria di Desa Langkapjaya Kecamatan Lengkong Kabupaten Sukabumi selama delapan bulan mulai bulan Mei sampai dengan Desember 2006 dengan frekuensi kegiaatan sebulan sekali. Kegiatan yang dilakukan adalah p…
Salah satu cara menanggulangi demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia adalah dengan pemberantasan vektor (penular penyakit) untuk menurunkan populasi nyamuk aedes spp. Agar tidak berperan lagi dalam penyebaran virus dengue. Terhadap nyamuk stadium pra-dewasa yang hidup di air, biasa dengan cara pengelolaan lingkungan yang lebih dikenal dengan 3 M (menutup, menguras dan mengubur). Tapi pada tem…
Pengendalian vector DBD dan cikungunya umumnya menggunakan insektisida sintetik, namun penggunaan insektisida tersebut memiliki kekurangan salah satunya yaitu resisten terhadap organism target dan menyebabkan dampak negative terhadap manusia dan lingkungan. Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth) merupakan salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai alternative untuk pengendalian vector DBD…
Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa ekstrak daun kemangi (O. Sanctum Linn) dengan konsentrasi 45% terbukti efektif dengan nilai rata-rata telur nyamuk Aedes Aegepty Linn yang terdapat di ovitrap sebanyak 8,7%.