Text
Laporan Akhir Penelitian Model Penguatan Surveilans Filariasis di Daerah Pemberian Obat Massal Pencegahan (Pomp) di Kabupaten bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2013
Program eliminasi filariasis di Indonesia ditetapkan dua pilar yaitu memutuskan rantai penularan dengan pemberian obat massal pencegahan filariasis (POMP filariasis) di daerah endemis dan mencegah dan membatasi kecacatan karena filariasis. Untuk mencegah terjadinya penularan ulang di daerah yang sudah melakukan POMP, perlu dilakukan kegiatan surveilans untuk mengamati perkembangan kasus baru serta faktor risiko terjadinya penularan; karena itu diperlukan sebuah model surveilans yang disesuaikan dengan keadaan masing-masing daerah endemis. Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan desain penelitian penelitian cross sectional studies. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bandung selama 6 bulan. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara penduduk, indept interview terhadap pengelola program filaria tingkat kabupaten, puskesmas dan kader. Survei lingkungan dilakukan melalui dua kegiatan yaitu pengamatan tempat perkembangbiakan potensial vektor filariasis untuk mengetahui jenis habitat larva dan penangkapan nyamuk untuk diidentifikasi dan dilakukan pembedahan secara individual untuk mengetahui keberadaan cacing filaria. Perumusan model sistem dinamik kejadian filaria dilakukan dengan metode brain storming (curah pendapat. Setelah tersusun konsep CLD dilanjutkan dengan penyusunan Stock flow diagram (SFD) menggunakan software Powersim. Hasil uji simulasi 3 variabel leverage secara bersama sama memberikan daya ungkit lebih dibandingkan intervensi tunggal yaitu variabel mengurangi dampak negatif dan meningkatkan peran kader serta kegiatan monev. Hal ini menunjukkan ketiga variabel itu bisa bersinergi dalam memberi pengaruh terhadap kenaikan output POMP. Dengan demikian maka intervensi kombinasi yang menjadi prioritas untuk dilakukan agar cakupan POMP tercapai.
No other version available