Text
Laporan Akhir Penelitian Epidemiologi Kejadian Malaria Impor di Daerah Asal dan Tujuan Pekerja Migrasi
Ringkasan Eksekutif. Malaria sudah tersebar DI 103 negara, yang menunjukan separuh penduduk dunia hidup di tempat berisiko penularan malaria; dari 300 juta penduduk yang terjangkit malaria, 3 juta diantarany meninggal dunia. rnJawa Barat memiliki lima kabupaten yang termasuk kedalam daerah reseptif malaria yaitu, Ciamis, Tasikmalaya, garut, Cianjur, dan Sukabumi. Sebagian penderitanya terkonsentrasi di daerah pantai selatan serta pegunungan. Di Kabupaten Tasikmalaya dan Sukabumi penderita malaria di dominasi oleh kasus impor pada penduduk yang bekerja di luar pulau jawa. Untuk mengetahui faktor resiko penularan malaria yang berasal dari penduduk migrasi, akan dilakukan penelitian tentang epidemiologi malaria di daerah asal penduduk migrasi di kedua kabupaten tersebut. rnTelah dilakukan penelitian untuk mengetahui angka parasit malaria dan penyebarannya di daerah asal pekerja migrasi di Sukabumi dan Tasikmalaya Jawa Barat. Sampel penelitian adalah keluarga yang mempunyai anggota keluarga sebagai pekerja migrasi di daerah endemis malaria dan yang tidak memiliki anggota rumah tangga sebagai pekerja migrasi. rnPenelitian dilakukan dengan pemeriksaan sampel darah untuk mengetahuikeberadaan Plasmodium spp dengan menggunakan rapid diagnostic test (RDT) dan pemeriksaan mikroskopis. Selain itu juga dilakukan interview tentang kesakitan malaria pada pekerja migrasi, khusus bagi responden yang memiliki anggota keluarga sebagai pekerja migrasi. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan tempat perkembangbiakan vektor malaria serta jaraknya ke rumah responden. rnPenelitian menunjukan di kedua lokasi tidak ditemukan sampel positif malaria secara mikroskopis tapi hasil pemeriksaan RDT menunjukan di Kabupaten Sukabumi ditemukan sampel positif (SPR=3,36%) dan dikabupaten Tasikmalaya juga ditemukan 5 sampel positif Pv dari 256 sampel diperiksa (SPR=1,95). Hasil uji statistik menunjukan bahwa keberadaan pekerja migrasi merupakan faktor resiko terjadinya malaria di wilayah tersebut dengan tingkat kemaknaan p=0,047.rnTempat perkembangbiakan vektor malaria di Desa Loji Kecamatan Simpenan Kabpaten Sukabumi terdiri dari sawah, parit, kolam, lagun, dengan jarak paling dekat ke rumah responden adalah 21,54 meter dan paling jauh adalah 1.486,50 meter dengan rata-rata 245,19 meter, daerahnya merupakan pantai persawahan dan perbukitan. Sedangkan di Desa Pasirmukti Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya terdiri dari sawah, parit, kolam, mata air dengan jarak paling dekat adalah 3,34 meter dan paling jauh adalah 724,06 meter dengan rata-rata 272,87 meter, ekologinya daerah pegunungan. Uji statistik menunjukan bahwa varasi jarak jauh rumah dengan tempat perkembangbiakan vektor tidak ada hubungannya dengan hasil pemeriksaan parasit malaria.rnBerdasarkan hasil interview dengan responden yang mempunyai anggota keluarga sebagai pekerja migrasi, di Desa Loji Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi diketahui tujuan yang paling banyak dikunjungi pekerja migrasi adalah Provinsi Aceh sebanyak 45 orang atau 93,95%, 23 orang (51,11%) pernah sakit malaria selama di tempat migrasi. Sedangkan Desa Pasirmukti Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya , diketahui tujuan yang paling banyak dikunjungi oleh pekerja migrasi adalah Prvinsi Maluku sebanyak 31 atau 41,89%, 16 orang (51,56%) pernah sakit malaria selama di tempat migrasi. rnSelanjutnya disimpulkan keberadaan anggota keluarga sebagai pekerja migrasi ke daerah malaria, merupakan faktor risiko terjadinya kesakitanmalaria di wilayah DesaLoji Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi dan Desa Pasirmukti Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya. Di Desa Loji ditemukan tempat perkembangbiakan potensial vektor yang terdiri dari sawah, parit, kolam, lagun. Sedangkan di Desa Pasirmukti terdiri dari sawah, parit, kolam, mata air. Daerah di luar pulau jawa yang paling banyak menjadi tujuan pekerja migrasi dari Sukabumi adalah Provinsi Aceh dan dari Kabupaten Tasikmalaya adalah Provinsi Maluku, sedangkan daerah tujuan pekerja migrasi diluar pulau jawa yang paling banyak terjadi kasus malaria pada pekerja migrasi dari Sukabumi adalah Provinsi Aceh dan dari Kabupaten Tasikmalaya adalah Provinsi Malukurn
No other version available