Text
Identifikasi Tempat perindukan Potensial Anopheles Spp Di Daerah Insiden Tinggi di Kabupaten Sumba Barat tahun 2005
Malaria masih merupakan masalah utama kesehatan di wilayah Propinsi Nusa Tenggara Timur yang perlu mendapat penanganan yang intensif dan tepat sasaran. Kabupaten Sumba Barat merupakan kabupaten yang mempunyai strata paling tinggi kasus sebesar 292,6 % (2001), 345,8% (2002) dan 337,3% (2003). Puskesmas Lendiwacu dan Puskesmas kori merupakan puskesmas yang memenuhi criteria stratifikasi AMI termasuk High Incident Area (HIA) dan parasitemia plasmodium falciparum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tempat perindukan potensial anopheles spp di daerah insiden tinggi tersebut. Mengetahui biota,mengukur iklim, serta mengetahui hasil spesies nyamuk di tempat perindukan. Penelitian ini merupakan penelitian survey secara belah lintang, melakuka kajian data sekunder dan survey langsung untuk memperoleh data primer. Hasil dari kegiatan yang telah dilakukan didapat bahwa jenis tempat perindukan antara lain mata air, sungai, rawa, danau, kolam, limbah air, kobakan dan sumur. Spesies anopheles spp yang didapatkan di wilayah Puskesmas Lendiwacu dan Puskesmas Kori yaitu An. Barbirostris, An. Maculatus, An. Anularis, An. Vagus dan An. Kochi. Di wilayah Puskesmas Lendiwacu suhu udara lebih rendah dan kelembabannya lebih tingi disbanding dengan wilayah Puskesmas Kori. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa tempat perindukan nyamuk di wilayah Sumba Barat pada musim kemarau sangat potensial untuk berkembang biak nyamuk anopheles spp, kemungkinan akan menyebabkan kasus malaria tinggi. Saran yang diberikan adalah pemberantasan vector malaria pada musim kemarau dilakukan pada tempat perindukan potensial anopheles spp dengan larvaciding akan sangat efektif dan efisien. Selain itu pemberantasan parasit malaria juga perlu dilakukan dengan pengobatan intensif untuk menekan angkaplasmodium dalam tubuh penderita.
No other version available